Kamis, 24 Desember 2015

Bagan Alur Arsitektur Komputer



 
Berdasarkan bagan diatas, komputer dengan arsitektur Von Neumann terdiri dari:
  • Unit pemroses yang terdiri dari Arithmetic Logic Unit (ALU) dan register proses.
  • Unit kontrol yang terdiri dari register instruksi dan program counter.
  • Memori.
  • Akumulator yang berupa mekanisme input dan output.
  • (tidak digambarkan) Mass storage eksternal (penyimpanan data luar).

CPU, atau prosesor, seperti yang kita kenal sekarang ini, adalah komponen yang mengendalikan instruksi-instruksi dan sistem komputer itu sendiri. Dahulu, prosesor terdiri dari tabung-tabung hampa yang makan tempat. Seiring penemuan transistor, papan sirkuit, VLSI, dan ULSI, ukuran prosesor semakin mengecil hingga kini intinya bisa mencapai ukuran 45 nanometer.
Sebuah CPU modern, setidaknya memiliki 4 bagian inti: ALU, register, control unit, dan bus.
ALU berfungsi untuk melakukan penghitungan aritmetis dan logika dengan instruksi program. ALU memberikan output operasi matematika sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, dkk. berdasarkan inputnya, lalu memberikannya pada output register.
Register sendiri, baik register proses maupun instruksi, adalah alat penyimpanan akses dengan kecepatan cukup tinggi, untuk menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses. Register bekerja dalam prosesor, memproses data atau instruksi yang paling pertama. Instruksi lainnya menunggu di memori hingga gilirannya tiba.
Control unit, atau unit kontrol, berfungsi mengatur dan mengendalikan setiap peralatan yang tersambung dengan komputer. Control unit mengatur kapan alat input menerima data, kapan data tersebut akan diproses, dan kapan output data tersebut akan ditampilkan. Control unit juga mengatur lalu lintas instruksi yang berpindah-pindah dari memori, alat input, dan CPU.
Sementara Bus adalah penghubung antara semua komponen tersebut. Bus berupa sekumpulan kabel-kabel paralel untuk mentransmisikan data, instruksi, maupun sinyal kontrol.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Coba kita lihat lagi bagan diatas.
Sebagai contoh sederhana, umpamakan saja kita membuka dokumen Excel baru dan mulai mengetik sebuah pembukuan. Kita menginput karakter-karakter lewat keyboard. Input kita masuk melalui bus (berupa panah) ke prosesor. Prosesor lalu mengolah input kita menjadi output tampilan, dialirkan lewat bus, dan ditampilkan oleh monitor.
Lalu kita hendak menggunakan rumus untuk menghitung sisa saldo. Setelah rumus dan nilai-nilai dimasukkan, alurnya juga akan sama mengikuti dengan diatas. Input rumus diteruskan ke CPU, dan dikembalikan lagi dengan wujud hasil penghitungan yang sangat akurat.
Setelah itu, kita hendak menyimpan dokumen tersebut. Kita menekan tombol save sebagai input. Dokumen tersebut sebelumnya tersimpan di memori pemrosesan. Setelah kita menginput perintah save yang setelah itu diproses CPU, dokumen tersebut dipindahkan ke memori penyimpanan. Voila! Dokumen sudah tersimpan dan untungnya kita tidak lupa untuk men-save pekerjaan kita. Tapi kemudian kita memutuskan untuk membuka sebuah dokumen Word lama. Kita menginputkan perintah membuka dokumen itu, perintah diproses CPU, lalu dokumen yang berada di memori penyimpanan diambil dan ditaruh di memori pemrosesan untuk kita acak-acak.
Untuk proses lebih detilnya, urutan-urutan proses tersebut adalah:
  1. Instruction fetch – pengambilan instruksi
  2. Instruction Decode – perintah diproses
  3. Operand fetch – pengambilan operand/data
  4. Execute – menjalankan instruksi
  5. Result store – menyimpan hasil proses
  6. Next instruction – standby untuk perintah selanjutnya, kembali ke poin 1
Princeton VS Harvard?
Dua nama besar yang mengembangkan sistem komputer dengan program tersimpan di tahun 1940an adalah Institut Princeton dan Universitas Harvard.


Arsitektur Harvard memiliki konsep yang sama dengan arsitektur Von Neumann yang juga dikenal dengan arsitektur Princeton, namun unit memorinya terpisah antara penyimpanan dan pemroses. Sementara Von Neumann menggabungkan keduanya.
Namun kini, hampir semua arsitektur komputer pada umumnya menggunakan Von Neumann, sementara Harvard lebih diterapkan pada pemroses sinyal digital (DSP) dari perangkat audio visual dan mikro kontroler.